HUSTLE CULTURE: MENCERMATI TREN PERILAKU YANG MENDORONG KESUKSESAN TANPA HENTI

  • Metris D
N/ACitations
Citations of this article
56Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Hustle culture adalah budaya bekerja terlalu keras dan mendorong diri Anda ke batas Anda untuk mencapai tujuan kapitalis kekayaan, kemakmuran, dan kesuksesan secepat mungkin. Fenomena ini mulai berkembang, terutama untuk generasi milenial dan gen Z, karena mereka memprioritaskan produktivitas, pekerjaan, dan pendapatan atas kesehatan mental, hubungan dengan orang lain, dan kebahagiaan pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu manfaat dan cara untuk menghindari budaya hustle. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa selalu produktif dan aktif dalam menyadari pencapaian tertentu bukanlah hal yang buruk; pada kenyataannya, sangat direkomendasikan bagi Anda yang benar-benar ingin mencapai kesuksesan dalam hidup. Namun, juga perlu untuk menghindari budaya hustle, yang sebenarnya akan memiliki dampak negatif, baik secara mental maupun fisik. Budaya sibuk adalah salah satu di mana seseorang bekerja terlalu keras dan memaksa dirinya untuk bekerja terus-menerus tanpa berhenti atau memikirkan kesehatan dirinya sendiri.

Cite

CITATION STYLE

APA

Metris, D. (2024). HUSTLE CULTURE: MENCERMATI TREN PERILAKU YANG MENDORONG KESUKSESAN TANPA HENTI. Al-KALAM : JURNAL KOMUNIKASI, BISNIS DAN MANAJEMEN, 11(1), 111. https://doi.org/10.31602/al-kalam.v11i1.12053

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free