Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan kerusakan ginjal dengan adanya penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) kurang dari 60mL/min/1,73 m2 selama minimal 3 bulan. Terapi GGK yang paling banyak digunakan yaitu terapi hemodialisis. Karena kondisi-kondisi tertentu pasien GGK selain menerima terapi hemodialisis juga menerima terapi obat minum. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi komplikasi baik dari penyakit GGK maupun terapi hemodialisis itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat pada pasien GGK dengan hemodialisis berdasarkan empat aspek yaitu tepat pasien, tepat obat, tepat indikasi dan tepat dosis sesuai dengan standar terapi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif pada pasien hemodialisis di RSUD Toto Kabila Periode Januari 2017 – Oktober 2018. Sampel pasien diambil dengan metode purposive sampling yang memenuhi kriteia sebanyak 43 pasien. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di RSUD Toto Kabila periode Januari 2017 – Oktober 2018 berdasarkan keempat aspeknya yaitutepat pasien bernilai 100%, tepat obat sebesar 86,05 % dan tidak tepat obat sebesar 13,95 %, tepat indikasi sebesar 83,72 % dan tidak tepat indikasi sebesar 16,28 %, tepat dosis sebesar 53,49 % dan tidak tepat dosis sebesar 46,51 %. Secara keseluruhan evalusasi penggunggan obat pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Toto Kabila periode Januari 2017 – Oktober 2018 bisa dikategorikan baik.
CITATION STYLE
Tuloli, T. S., Madania, M., Mustapa, M. A., & Tuli, E. P. (2019). Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rsud Toto Kabila Periode 2017-2018. Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi, 8(2), 25. https://doi.org/10.30591/pjif.v8i2.1470
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.