Jagung pulut dapat digunakan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras dalam upaya diversifikasi pangan. Akan tetapi produksi dan minat masyarakat yang masih rendah dibutuhkan upaya untuk meningkatkan produksi jagung pulut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung pulut adalah dengan perbaikan teknik budidaya seperti pemupukan dan pembumbunan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh dosis pupuk NPK dan waktu pembumbunan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung pulut. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK yang terdapat lima taraf yaitu 100 kg/ha, 150 kg/ha, 200 kg/ha, 250 kg/ha, dan 300 kg/ha. Sedangkan faktor kedua adalah waktu pembumbunan yang terdiri dari dua taraf yaitu pembumbunan 2 kali (14 HST dan 21 HST) dan pembumbunan 3 kali (14 HST, 21 HST dan 28 HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu pembumbunan dan dosis pupuk NPK memberikan pengaruh yang tidak nyata pada semua variabel pengataman. Hasil rata-rata produksi jagung pulut dengan pemberian pupuk NPK dan pembumbunan mendapatkan rerata hasil sebesar 16 ton/ha.
CITATION STYLE
Jumiatun, Nur Indriawati, I., Dyah Utami, C., & Muhklisin, I. (2023). Respon Tanaman dan Produksi Tanaman Jagung Pulut terhadap Dosis Pupuk NPK dan Waktu Pembumbunan. RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian, 2(2), 61–67. https://doi.org/10.33379/radikula.v2i2.2961
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.