Industri galvanis semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan produk industri berbahan baku logam. Industri berbahan baku logam (misalnya seng) umumnya melibatkan proses pelapisan untuk mencegah terjadinya korosi. Salah satu cara mengatasi korosi adalah dengan melapisi besi menggunakan logam lain yang lebih anodik dengan Hot Dip Galvanizing (HDG). Secara definisi, hot dip galvanizing adalah suatu proses pelapisan dimana logam pelapisnya dipanaskan terlebih dahulu hingga mencair, kemudian logam yang akan dilapisi yang biasa disebut logam dasar dicelupkan ke dalam bak galvaniz yang telah berisi seng cair, sehingga dalam beberapa saat logam tersebut akan terlapisi oleh lapisan (seng) dengan logam dasar dalam bentuk ikatan metalurgi yang kuat dan tersusun secara berlapis-lapis yang disebut fasa. Akan tetapi pada industri galvanizing saat dilakukan produksi secara massal sering terjadi permasalahan, yaitu tebal lapisan Zn yang berlebihan sehingga menyebabkan konsumsi Zn sangat banyak, pemborosan biaya proses, serta lapisan Zn tidak sesuai dengan standart galvanizing. Berdasarkan beberapa permasalahan diatas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang bertujuan untuk menentukan pengaruh suhu dan kecepatan angkat pada proses pelapisan terhadap ketebalan lapisan seng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelapisan optimal pada suhu 440 0C dan laju pengangkatan 10 m/menit dengan ketebalan rata – rata 107,53 µm.
CITATION STYLE
Pratama, A. R., & Hardjono, H. (2023). PENGARUH VARIASI SUHU DAN KECEPATAN ANGKAT PADA PROSES GALVANIZING TERHADAP KETEBALAN BAJA di PT. BONDI SYAD MULIA GRESIK. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 6(2), 340–345. https://doi.org/10.33795/distilat.v6i2.138
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.