Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), baik tipe 1 yang tersebar ke seluruh dunia maupun tipe 2 yang terisolasi di Afrika, masih menjadi tantangan di bidang kesehatan dunia termasuk Indonesia. Angka HIV yang tinggi ini penting untuk ditangani karena bahaya komplikasi yang mengintai. Penatalaksanaan dan terapi HIV yang ada saat ini dengan penggunaan antiretroviral memiliki keterbatasan dilihat dari efek terapi dan efek samping yang ditimbulkan. Pengembangan dan penemuan modalitas terapi yang memiliki potensi efek terapi yang lebih optimal merupakan suatu tantangan yang terus diupayakan dalam penanganan HIV ini. Salah satunya adalah pengembangan imunoterapi berbasis sel dendritik. Literature review ini ditulis secara sistematis mengenai laporan studi terkait hal di atas dari berbagai sumber termasuk Google Scholar, PubMed, Research Gate untuk menguraikan potensi sel dendritik sebagai imunomodulator pada penderita HIV-1. Modalitas imunoterapi ini dikonstruksi dalam bentuk vaksin berbasis sel dendritik, sel yang berperan pada patogenesis HIV, yang diadministrasikan secara intradermal. Vaksin yang diberikan akan menstimulasi respon imun dan dapat digunakan tidak saja sebagai upaya terapi pada penderita tapi berpotensi digunakan sebagai pencegahan.
CITATION STYLE
Salim, A., Evananda, M. P. S., Prasetyo, A. V., & Trapika, I. G. M. G. S. C. (2021). Dendritic-Cell Specific Antigen Hiv-1: Novel Terapi Berbasis Biomolekuler sebagai Imunomodulator pada Penderita HIV Tipe 1. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 8(3), 258. https://doi.org/10.25077/jsfk.8.3.258-263.2021
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.