Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kesepian yang dialami para lanjut usia di panti werdha Subulussalam Kabupaten Padang Lawas. Peneliti menggunakan metode kualitatif karena peneliti ingin melakukan penelitian terhadap suatu fenomena dalam konteks alamiah (apa adanya), serta untuk memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi yang nyata kehidupan responden dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, terdapat dua orang responden yaitu AS usia 75 tahun, dan LM 68 tahu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan metode observasi dan wawancara. Observasi terhadap responden, sedangkan wawancara kepada responden dan informan penelitian, yaitu seorang pegasuh di panti werdha. Metode analisis yang digunakan adalah analisis tematik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesepian dari kedua narasumber primer relatif besar. Kesepian pada subjek sebenarnya sudah dirasakan oleh keduanya sebelum masuk panti werdha, dengan adanya hambatan dari perkembangan lanjut usia serta kurang sesuainya lingkungan disekitar panti dengan harapan kedua subjek yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga masing-masing menambah rasa kesepian yang dialami oleh kedua subjek menjadi semakin besar. Adanya perbedaan pengungkapan perasaan kesepian pada lansia laki-laki dengan lansia perempuan. Lansia laki-laki yang mengalami kesepian masih dapat mengontrol ekspresi emosionalnya akan perasaan kesepian sehingga ketika merasakan hal tersebut lansia laki-laki tidak dapat terlihat dengan jelas bahwa subjek benar-benar sedang mengalaminya, sebaliknya lansia perempuan cenderung mudah mengutarakan ekspresi emosional ketika
CITATION STYLE
IKA, N. M., & AMRI, K. (2018). KESEPIAN PADA LANJUT USIA. RISTEKDIK : Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(1), 69. https://doi.org/10.31604/ristekdik.2018.v3i1.69-74
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.