Laju Endap Darah (LED) merupakan pemeriksaan untuk mengukur proses pengendapan sel darah merah dalam spesimen darah dengan satuan millimeter per jam (mm/jam). International committee for Standardization in Haematology (ICSH) merekomendasikan metode Westergren dan antikoagulan natrium sitrat sebagai Gold Standard dalam pemeriksaan laju endap darah. Nilai pemeriksaan laju endap darah dapat dipengaruhi banyak faktor diantaranya suhu ruangan, suhu rata-rata di Jawa Barat 18oC dengan suhu tertinggi 32oC, masih banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang belum memperhatikan suhu ruangan optimal dalam pemeriksaan laboratorium khususnya LED. Selain itu, lama simpan juga dapat berpengaruh dalam pemeriksaan LED, oleh sebab itu sebaiknya Pemeriksaan laju endap darah harus segera diperiksa setelah pengambilan darah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh suhu ruangan dan lama simpan darah sitrat terhadap nilai laju endap adrah metode westergren. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan desain penelitian rancangan acak kelompok (RAK), dengan memberikan variasi suhu ruangan 18oC dan 28oC dan memberikan perlakuan lama simpan darah sitrat selama segera, 2 jam, dan 3 jam, kemudian dilakukan pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) metode Westergren. Data hasil penelitian yang didapatkan dianalisis secara statistik menggunakan uji General Linear Model (GML)- Repeated Measure. Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh suhu ruangan dan lama simpan darah sitrat terhadap nilai laju endap darah metode westergren (p>0,05).
CITATION STYLE
Riana, A. R. D., Durachim, A., Hayati, E., & Marlina, N. (2023). PENGARUH SUHU RUANGAN DAN LAMA SIMPAN DARAH SITRAT TERHADAP NILAI LAJU ENDAP DARAH METODE WESTERGREN. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 300–307. https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1493
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.