Bahasa terlahir secara alamiah dan mempunyai kata-kata yang artinya kembar yang biasa kita sebut sinonim (ruigigo). Sebagai bahasa yang mempunyai banyak kata untuk mengekspresikan sesuatu, dalam bahasa Jepang terdapat banyak ruigigo yang menyeluruh dari semua kelas kata, diantaranya dalam verba, nomina, adjektiva, adverbial, partikel, dan sebagainya. Fokus dalam penelitian ini adalah tiga keishiki meishi dari kelas meishi (nomina) yang berfungsi membangun makna dalam sebuah kalimat disebut. Ketiga keishiki meishi ini yaitu toki, koro, dan sai yang sama-sama mempunyai padanan arti “pada saat” dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan, persamaan juga perbedaan, serta untuk mengetahui apakah ketiga keishiki meishi toki, koro, dan sai ini dapat saling menggantikan dalam sebuah kalimat bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode deskriptif analitik. Dengan metode ini dapat ditemukan perbedaan dan persamaan, kondisi penggunaan, makna dan probabilitas saling menggantikannya. Hasil penelitian ini adalah toki, koro dan sai dapat diartikan “pada saat” dalam bahasa Indonesia sedangkan koro dapat pula kita artikan “sekitar”. Keishiki meishi toki dan dua keishiki meishi lainnya yaitu koro dan sai dapat saling menggantikan dalam kondisi apapun kecuali saat toki mengiringi kondisi yang tidak dapat diiringi oleh sai. Disisi lain, keishiki meishi koro dan sai memerlukan banyak syarat agar dapat saling menggantikan dalam sebuah kalimat bahasa Jepang, maka dari itu jarang ditemukan. Semua subtitusi memengaruhi makna kalimat, jangkauan periode, dan penekanan dari kalimat itu sendiri. Language was born naturally and has word that have “twin meaning” with other words called synonym word (ruigigo). As language which is have a tons of expression, Japanese have so many ruigigo that spreaded in class word including noun, verb, adverb, ect. Especially in class word noun, focus on this research is about to analyse three formality-noun which is not mention the meaning of the word itself but build the meaning of the sentence. The “three” of formality-noun are toki, koro, and sai that have meaning “pada saat” in Indonesia. Purpose of this research is to find, to research the utilities, differences/equality, and to analyse the atmosphere, condition as possibility to replacing each others in Japanese sentence. This research using descriptive analytic research method. This method will find out an equality/difference, utility condition, meaning, and possibility of replace as answer of the problems. The result of this reaserch is toki, koro and sai could translated “pada saat” in Indonesia directly while koro has meaning “sekitar” in Indonesia as well. Density of synonym that showed by three formality-noun toki, koro, and sai make toki could replacing koro and sai in every single condition except when toki accompanying with condition which is sai cannot. In other side, koro and sai has a little chance to be replaceable in sentence because koro and sai have a tons of requirement to replacing each other. All of the substitution have impact to meaning, period, and emphasize of the sentence.
CITATION STYLE
Sutisna, M. A., Bachri, A. S., & Sudjianto, S. (2016). ANALISIS KEISHIKI MEISHI TOKI, KORO, DAN SAI SEBAGAI SINONIM DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG. JAPANEDU: Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran Bahasa Jepang, 1(3), 30. https://doi.org/10.17509/japanedu.v1i3.5568
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.