Kemampuan New Media Literacy Remaja dalam Mengenali Cyber Sexual Harassment di Surabaya

  • Saadah S
N/ACitations
Citations of this article
62Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kemampuan literasi media remaja menjadi sangat penting dengan masifnya penggunaan sosial media. Remaja sebagai salah satu pengguna terbanyak media sosial memerlukan kemampuan literasi media untuk meminimalisir terpapar oleh perilaku pelecehan seksual di ranah online. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran kemampuan literasi media remaja dalam mengenali cyber sexual harassment di twitter. Peneliti menggunakan konsep New Media Literacy yang dikembangkan oleh Chen Der- Thanq. Kemampuan literasi media tersebut memiliki empat tipe yang berturut- turut yakni functional consuming, critical consuming, functional prosuming, serta critical consuming. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif deskriptif serta penentuan sampel purposive sampling dan mendapatkan 257 sampel. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan didapatkan hasil tertinggi yaitu pada variabel functional consuming pada kategori sangat tinggi dengan skor rata- rata 3,43. Serta variabel functional prosuming dengan skor terendah 2,83 yang masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data temuan peneliti, kemampuan New Media Literacy remaja masuk dalam kategori baik.

Cite

CITATION STYLE

APA

Saadah, S. (2020). Kemampuan New Media Literacy Remaja dalam Mengenali Cyber Sexual Harassment di Surabaya. Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi Dan Perpustakaan, 11(2), 69–80. https://doi.org/10.20473/pjil.v11i2.24197

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free