Sistem evaluasi yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah sifat universal. Yaitu dengan menggunakan teknik testing mental (mental test atau psikotest dalam sunnah Nabi system evaluasi bersifat makro adalah untuk mengetahui kemajuan belajar manusia termasuk nabi sendiri. Sebagiaman dalam kisah kedatangan Jibril AS untk menguji Nabi Muhammad saw. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut pengetahuan beliau tentang rukun Islam.Setiap jawaban Nabi atas pertanyaan yang diajukan selalu dibenarkan oleh malaikat Jibril AS. Peristiwa lain yaitu ketiak nabi diuji hafalan-ahafalan pada ayat-ayat al-qur’an yang tetap konsisten dan valid dalam ingatan beliau. Akan tetapi system evaluasi yang diterapkan pada dunia pendidikan menggunakan pendekatan berupa teknik penilaian yang diterapkan dalam sekolah-sekolah adalah yang bersifat kuantitatif.Penilaian kuantitatif dinyatakan dengan menggunakan angka-angka sedangkan yang kaulitatif dinyatakan dengan ungkapan-ungkapan.Aspek tingkah laku siswa dalam bidang kognitif dinilai secara kuantitaif.Aspek sikap/ afektif diniali secara kualitatif dan aspek keterampilan / psikomotorik dinilai secara kuantitatif dan kualitatif.
CITATION STYLE
Hasmiati, H. (2020). KEDUDUKAN EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan, 8(1), 19–28. https://doi.org/10.47435/al-qalam.v8i1.201
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.