PRAKTIK SOSIAL: MENUMBUHKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) DI KELURAHAN KUTOWINANGUN LOR

  • Hutagaol S
  • Susanti A
  • Utomo A
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The problem of low interest in reading is one of the fundamental problems that occur in Indonesia. The government is trying to overcome these problems through community reading premises or TBM. In Kutowinangun Lor Village there are six TBMs. TBM is sourced from government programs and community wishes. This study aims to describe the role of TBM in Kutowinangun Lor Village in fostering the interest of the reading community in Kutowinangun Lor Village. The results of the data in this study will be analyzed using the Social Practice Theory put forward by Pierre Bourdieu. This study uses a descriptive qualitative method, namely the collection of primary data and secondary data. Data collection techniques were carried out by observation, interview, and documentation methods. The data analysis technique used is data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study indicate that: (1) According to Bourdieu's perspective, growing interest in reading is influenced by habitus, capital and strategy. (2) According to Bourdieu's perspective, TBM in Kutowinangun Village belongs to three characteristics, namely, having habitus and capital, not having habitus but having capital, and not having habitus and capital. (3) Bottom-up TBM has a role in fostering reading interest, while top-down TBM has not played an optimal role in fostering reading interest. (4) TBMs that have implemented a strategy to foster interest in reading are TBM Garuda, TBM Melati and TBM Semar. Keywords: Reading Interest, Social Practice, Community Reading Park (TBM) Abstrak Permasalahan rendahnya minat baca merupakan salah satu masalah mendasar yang terjadi di Indonesia. Pemerintah berupaya mengatasi permasalahan tersebut melalui taman bacaan masyarakat atau TBM. Di Kelurahan Kutowinangun Lor terdapat enam TBM. TBM tersebut bersumber dari program pemerintah dan keinginan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran TBM yang ada di Kelurahan Kutowinangun Lor dalam menumbuhkan minat baca masyarakat Kelurahan Kutowinangun Lor. Hasil data dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan Teori Praktik Sosial yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Menurut perspektif Bourdieu dalam menumbuhkan minat membaca dipengaruhi habitus, modal dan strategi. (2) Menurut perspektif Bourdieu TBM di Kelurahan Kutowinangun tergolong atas tiga karakteristik yakni, memiliki habitus dan modal, belummemiliki habitus tetapi memiliki modal, dan tidak memiliki habitus dan modal. (3) TBM bottom up memiliki peran dalam menumbuhkan minat baca, sementara TBM top down tidak berperan optimal dalam menumbuhkan minat baca. (4) TBM yang telah melakukan strategi menumbuhkan minat baca adalah TBM Garuda, TBM Melati dan TBM Semar. Kata Kunci: Minat Baca, Praktik Sosial, Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

Cite

CITATION STYLE

APA

Hutagaol, S. R., Susanti, A. T., & Utomo, A. W. (2023). PRAKTIK SOSIAL: MENUMBUHKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) DI KELURAHAN KUTOWINANGUN LOR. Jurnal Analisa Sosiologi, 12(4). https://doi.org/10.20961/jas.v12i4.73321

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free