Intisari: Kupa Ngupi adalah salah satu kedai kopi yang berada di Bekasi. Pada saat ini, kondisi penjualan Kupa Ngupi sedang mengalami penurunan. Salah satu usaha yang perlu dilakukan adalah perubahan strategi yang mendasar. Pendekatan yang digunakan untuk mengevaluasi strategi dan merumuskan strategi baru adalah dengan Blue Ocean Strategy. Langkah pertama dipetakan posisi perusahaan di pasar melalui pembuatan matriks IFAS dan EFAS. Melalui matriks ini dapat diketahui kondisi internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal adalah seluruh faktor yang dapat dikendalikan sedangkan faktor eksternal merupakan pengaruh yang datang dari luar dan tidak bisa dikendalikan secara langsung. Strength dan weakness merupakan faktor internal perusahaan, opportunity dan threat merupakan faktor eksternal perusahaan. Berdasarkan matriks IFAS dan EFAS, total skor kekuatan adalah 1,08 dan kelamahan 1,32, selisihnya -0,24 (dipetakan pada sumbu x). Sedangkan total skor peluang 1,833 dan skor ancaman 0,875, selisihnya adalah 0,958 (dipetakan pada sumbu y). Dari hasilperhitunga inu terlihat bahwa perusahaan berada pada Kuadran III. Pada kuadran ini, perusahaan menghadapi peluang besar, namun ada kendala kelemahan internal sehingga perlu dilakukan perubahan strategi untuk keluar dari ruang pasar yang sudah ada. Melalui Kanvas Strategi awal terpetakan bahwa Kupa Ngupi terlihat masih berada di bawah pesaing. Untuk itu perlu dilakukan perubahan dengan mempergunakan Kerangka Kerja Empat Langkah sehingga dpat digambarkan kanvas strategi kearah penciptaan Kupa Ngupi yang unggul. Setelah dilakukan analisis ditemukan bahwa faktor yang harus dihapuskan berkaitan dengan pola penataan ruangan yang tidak berkonsep. Faktor yang perlu dikurangi adalah tingkat ketidak teraturan penataan peralatan dan perlengkapan pembuat kopi. Hal yang perlu ditingkatkan adalah varian dan inovasi produk dan menambah menu ‘bundling package’. Terkahir hal yang perlu dicitptakan adalah berkaitan dengan penciptaan situasi kenyamanan yang direpresentasikan dalam bentuk interior minimalis namun modern. Hal ini sesuai dengan nilai yang dihasilkan yaitu 3,65, kopi ready to go bernilai 3,64, dan speciality kopi bernilai 3,75. Nilai rata-rata usulan faktor diciptakan tersebut di atas 2,9 yang berarti faktor tersebut penting untuk diciptakan. Kanvas strategi akhir menunjukkan adanya kenaikan faktor internal perusahaan dibanding pesaing, ditambah dengan adanya faktor baru yang diciptakan. Usulan lain yang diberikan adalah motto baru “Kopi nikmat, harga gak bikin penat”. Abstract: Kupa Ngupi is one of Bekasi's coffee cafes. At the meantime, Kupa Ngupi sales conditions are decreasing. A fundamental shift in strategy is one effort that must be made. The Blue Ocean Strategy is a method for evaluating existing strategies and developing new ones. The first step is creating IFAS and EFAS matrices to map the company's market position. The internal and external characteristics of the firm may be examined using this matrix. Internal factors are those that can be managed, whereas external factors are those that originate from outside and cannot be directly controlled. The company's internal factors are its strengths and weaknesses, while its external elements are its opportunities and threats. According to the IFAS and EFAS matrices, the total strength score is 1.08 and the weakness score is 1.32, with a -0.24 difference (mapped on the x-axis). While the overall opportunity score is 1.833 and the threat score is 0.875, the difference is 0.958. (mapped on the y-axis).The results of this analysis show that the firm is in Quadrant III. The firm confronts enormous potential in this quadrant, but there are internal weaknesses restrictions, therefore the strategy must be changed to exit the present market area. The first Strategy Canvas revealed that Kupa Ngupi was still lagging behind competitors. As a result, modifications must be made utilizing the Four-Step Framework so that a strategy canvas may be created toward the development of improved Kupa Ngupi. Following the research, it was discovered that the elements that had to be deleted were connected to a pattern of room layout for which there was no conceptualization. The amount of inconsistency in the placement of coffee manufacturing equipment and supplies should be minimized. Product variations and innovations, as well as the addition of a 'bundling package' menu, need to be enhanced. The final element that has to be developed is a relaxed atmosphere, which is represented by a minimalist yet modern interior design. This is aligned with the resultant value of 3.65, ready-to-drink coffee is worth 3.64, and speciality coffee is worth 3.75. The average value of the proposed factor generated is more than 2.9, indicating that the factor is relevant enough to be established. The final strategy canvas indicates an increase in the company's internal factors as compared to competitors, as well as the creation of new features. Another suggestion was for a new motto “Kopi nikmat, harga gak bikin penat".
CITATION STYLE
Fadjri, S., Daihani, D. U., & Kisowo, I. (2021). Rancangan Strategi Kupa Ngupi dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy. JURNAL TEKNIK INDUSTRI, 11(3), 186–195. https://doi.org/10.25105/jti.v11i3.13056
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.