Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan aktif dan dosis herbisida pra tumbuh yang paling efektif dalam menekan pertumbuhan gulma dan pengaruhnya terhadap akasia muda umur tiga bulan setelah tanam. Penelitian ini dilakukan di PT. Bumi Andalas Permai, Distrik Air Sugihan, petak G 3020, Sungai Baung, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdiri dari 8 perlakuan yaitu, Tanpa Herbisida Pra Tumbuh (T1), Isoxaflutole 150 g․ha-1 (T2), Flumioxazine 100 g․ha-1 (T3), Flumioxazine 200 g․ha-1 (T4), Indaziflame dan Iodosulfuron 150 g․ha-1 (T5), Indaziflame dan Iodosulfuron 250 g․ha-1 (T6), Sulfentrazon 500 ml․ha-1 (T7), dan Sulfentrazon 750 ml․ha-1 (T8). Penelitian dimulai sejak bulan Oktober 2021 sampai Januari 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis dan jenis herbisida pra tumbuh berpengaruh nyata terhadap penutupan gulma, luas daun spesifik (LDS) 8, dan 12 MSA. Selanjutnya, herbisida tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi dan diameter batang akasia. Perlakuan terbaik untuk menekan pertumbuhan gulma adalah herbisida bahan aktif Indaziflame dan Iodosulfuron 250 g․ha-1, dengan total penutupan gulma sebesar 8,06 %, didominasi oleh gulma berdaun sempit Ottochoa nodosa dengan nilai SDR sebesar 78,47 %. Pertambahan tinggi dan diameter batang akasia paling besar yaitu pada bahan aktif Sulfentrazon 750 ml․ha-1 dengan rata-rata tinggi 107,56 cm dan diameter batang 3,62 cm. Nilai tertinggi untuk Luas Daun Spesifik yaitu pada perlakuan Kontrol sebesar 119,37 cm².g-1. Perlakuan herbisida berbahan aktif Isoxaflutole 150 g․ha-1 menimbulkan efek deklorofilisasi pada daun akasia dengan persentase tanaman terkena bahan aktif Isoxaflutole sebesar 44,79%.
CITATION STYLE
Afrizal, J., Harun, M. U., & Marlina. (2023). Respon gulma dan tanaman akasia terhadap aplikasi herbisida pra tumbuh. Holistic: Journal of Tropical Agriculture Sciences, 1(1). https://doi.org/10.61511/hjtas.v1i1.2023.107
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.