Sungai Cikapundung merupakan sungai terbesar di kota Bandung. Di pinggiran sungai dipadati oleh rumah-rumah penduduk dengan saluran buangannya yang langsung mengarah ke sungai. Buangan yang berasal dari kegiatan domestik dan industri yang tersuspensi dalam sungai dapat mempengaruhi penurunan kualitas air pada Sungai Cikapundung. Berbagai upaya dapat dilaksanakan dalam rangka perbaikan kondisi lingkungan Sungai Cikapundung. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah prediksi kualitas airnya melalui pemodelan. Model kualitas untuk sungai yang tercemar limbah domestik pada umumnya menggunakan persamaan BOD dan DO. Studi ini diarahkan untuk mengetahui nilai koefisien laju deoksigenasi aktual air Sungai Cikapundung untuk ruas padat penduduk. Pengambilan sampel dilakukan pada lima titik lokasi yang dianggap dapat mewakili kondisi sungai dengan jumlah kepadatan penduduk. Metode analisis laboratorium yang digunakan dalam perhitungan laju deoksigenasi yaitu menggunakan Metode Winkler dan Metode Slope, sedangkan Rumus Empiris yang digunakan dalam perhitungan laju deoksigenasi menggunakan Rumus Persamaan Hydroscience untuk aliran normal. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai rentang laju deoksigenasi (K1) pada Sungai Cikapundung berkisar antara 0,03 hingga 0,24 per hari dan nilai rentang BOD Ultimate (La) berkisar antara 6,42 hingga 15,75 mg/L. Sedangkan untuk nilai rentang laju deoksigenasi (K1) pada Sungai Cikapundung dengan menggunakan rumus empiris berkisar antara 0,50 hingga 0,66 per hari.
CITATION STYLE
Yustiani, Y. (2017). STUDI LAJU DEOKSIGENASI PADA SUNGAI CIKAPUNDUNG UNTUK RUAS SILIWANGI - ASIA AFRIKA, BANDUNG. INFOMATEK, 19(01), 29. https://doi.org/10.23969/infomatek.v19i01.546
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.