Realitas Pernikahan Beda Agama pada Masyarakat suku Dayak Ngaju di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah

  • Telhalia T
  • Natalia D
N/ACitations
Citations of this article
63Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract: The practice of interfaith marriage has occurred in the Dayak Ngaju community for various reasons and considerations. Similar reasons include love, pregnancy before marriage, and thinking that he is the only match. Interfaith marriage is not easy to unite thoughts and wills together in an ideal marriage. This is because interfaith marriage couples need very high understanding, patience and loyalty in carrying out their married life as an effort to build high tolerance for differences that occur between them through mutual agreement and commitment. Unavoidable phenomenon. This can be seen in couples who marry different religions with a background of emotional experiences together. Through this agreement, a join commitment is neeeded to carry it out responsibly as joint commitment is needed to carry it out responsibly as a form of loving God and others (Matthew 22:37-40).  Abstrak: Praktik perkawinan beda agama telah terjadi pada masyarakat Dayak Ngaju dengan bermacam pertimbangan dan alasan. Alasan yang hampir sama antara lain terjadi atas dasar cinta, hamil sebelum menikah, dan adanya pemikiran bahwa hanya dia pasangan yang cocok. Perkawinan beda agama tidaklah mudah menyatukan pikiran dan kehendak bersama dalam sebuah perkawinan yang ideal. Hal ini dikarenakan pasangan perkawinan beda agama membutuhkan pengertian, kesabaran dan kesetiaan yang sangat tinggi dalam menjalankan kehidupan perkawinan mereka sebagai upaya membangun toleransi yang tinggi terhadap perbedaan-perbedaan yang terjadi di antara mereka melalui kesepakatan dan komitmen bersama. Fenomena yang tak bisa dihindari. Hal ini nampak pada pasangan yang menikah beda agama dengan dilatarbelakangi oleh pengalaman emosional bersama. Melalui kesepakatan ini, maka diperlukan komitmen bersama untuk melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab sebagai salah satu bentuk mengasihi Tuhan dan sesama (Matius 22:37-40).

Cite

CITATION STYLE

APA

Telhalia, T., & Natalia, D. (2021). Realitas Pernikahan Beda Agama pada Masyarakat suku Dayak Ngaju di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 5(2), 281–296. https://doi.org/10.15575/rjsalb.v5i2.12636

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free