Suatu interaksi terjadi ketika efek suatu obat diubah oleh kehadiran obat lain, obat herbal, makanan, minuman atau agen kimia lainnya dalam lingkungannya. Interaksi obat dianggap penting secara klinik bila berakibat meningkatkan toksisitas dan atau mengurangi efektivitas obat yang berinteraksi terutama bila menyangkut obat dengan batas keamanan yang sempit (indeks terapi yang rendah).Kejadian interaksi dapat terjadi pada pasien yang menggunakan dua atau lebih obat.Penggunaan obat yang banyak, sering terjadi pada pasien geriatri yang mengidap penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, osteoartritis, dan penyakit kardiovaskular.Penelitian dilakukan secara retrosfektif menggunakan data rekam medik (Medical Record/MR) pasien geriatri penderita gagal jantung yang dirawat inap di Rumah Sakit Betha Medika Sukabumi periode bulan Maret-April 2016.Diperoleh 70 pasien, 46% laki-laki dan 54% perempuan.Penyakit penyerta tertinggi, dari 10 penyakit penyerta dengan pasien terbanyak adalah Penyakit Jantung Hipertensi (PJH). Interaksi obat terjadi antara : spironolakton, digoksin, amlodipin, bisoprolol dengan obat-obat lain golongan obat gagal jantung maupun obat penyakit penyerta dengan jumlah kejadian interaksi berbeda beda.
CITATION STYLE
Mariam, S. (2016). EVALUASI KEJADIAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP GERIATRI PENDERITA GAGAL JANTUNG. Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal), 1(1), 28–33. https://doi.org/10.47219/ath.v1i1.42
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.