Kepopuleran media sosial tiktok, ditunjang dari ketepatan tiktok menampilkan tayangan yang sesuai dengan prefensi penggunanya. Hal ini membuat mahasiswa, yang merupakan kelompok pengakses media sosial, seringkali keasyikan mengakses tiktok. Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah terdapat hubungan negatif regulasi diri dan kecenderungan kecanduan tiktok pada mahasiswa. Kecanduan merupakan kondisi seseorang mengalami gangguan psikologis yang tidak dapat mengontrol dirinya sendiri, Regulasi diri berperan untuk mengontrol, mengelola, dan mengatur dirinya dengan memberi batasan waktu untuk tidak melakukan kegiatan yang merugikan dan terhindar perilaku kecanduan media sosial. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan analisis data menggunakan teknik korelasi bivariate Pearson Product Moment. Sampel yang digunakan yaitu mahasiswa aktif pengguna tiktok yang berusia 18-24 tahun, serta menggunakan aplikasi tiktok minimal 5 jam perharinya. Hasil penelitian menyatakan hasil hipotesis diterima, terdapat hubungan negatif antara regulasi diri dan kecenderungan kecanduan sosial media tiktok pada mahasiswa dengan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (<0,01) dan nilai pearson correlation sebesar - 0,794. Dapat diartikan bahwa semakin tinggi regulasi diri yang dimiliki maka akan semakin rendah kecenderungan kecanduan media sosial tiktok pada mahasiswa.
CITATION STYLE
Irawan, J., & Andriani, I. (2023). HUBUNGAN REGULASI DIRI DAN KECENDERUNGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL TIKTOK PADA MAHASISWA. Arjwa: Jurnal Psikologi, 2(4), 203–211. https://doi.org/10.35760/arjwa.2023.v2i4.9534
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.