Tulisan ini berlatar belakang dari salah satu sosok tokoh agama yang terkenal di Yogyakarta, yang bernama K.H. Ahmad Dahlan. K.H Ahmad Dahlan adalah sosok yang sangat kompeten, hal ini terbukti dengan perkembangan yang dialami oleh Muhammadiyah. Dahlan sangat memperhatikan nasib rakyatnya, Dahlan tidak ingin rakyat pribumi mengalami kemunduran dalam bidang agama serta mengalami kebodohan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda. Maka dari itu, untuk mengatasi masalah tersebut, maka Dahlan mencoba untuk merubah kebiasaan masyarakat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Masyarakat masih banyak yang mempercayai takhayul, bid’ah, kurafat yang semakin menjauhkan umat dari ajaran agama Islam. Selain itu, dalam dunia pendidikan yang ada belum memiliki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran yang dikhususkan bagi masyarakat pribumi yang beragama Islam. Oleh karena itu, pondasi yang dibangun dalam konsep pendidikan Muhammadiyah telah memadukan konsep iman serta kemajuan berpikir. Hal ini memiliki makna bahwa dalam pola pendidikan yang diajarkan di Muhammadiyah telah memadukan konsep keimanan yang merupakan pondasi dasar dalam beragama serta kemajuan sebagai bukti bentuk berpikir secara terbuka, dan bersikap dalam menghadapi kemingkinan yang akan terjadi dalam kehidupan ini.
CITATION STYLE
Yusnita, H. (2023). SEJARAH DAKWAH MUHAMMADIYAH: MENELUSURI PENDIDIKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI KABUPATEN SAMBAS. Jurnal SAMBAS (Studi Agama, Masyarakat, Budaya, Adat, Sejarah): Journal of Religious, Community, Culture, Costume, History Studies), 6(1), 46–56. https://doi.org/10.37567/sambas.v6i1.2288
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.