Refleksi pemikiran Soekarno pada masa pra-kemerdekaan mencerminkan akumulasi dari berbagai aliran pemikiran yang berkembang pada saat itu, hal ini terlihat dari obsesinya untuk mempersatukan golongan nasionalisme, Islam, dan Marxisme. Golongan nasionalis dan Marxis adalah mereka yang dari Jawa ataupun yang dari luar Jawa yang terpesona oleh Pustaka Barat dan beranggapan bahwa Islam adalah agama yang terbatas mengatur masalah perseorangan saja, bahkan golongan nasionalis yang netral agama dan komunis menganggap Islam sebagai agama yang tidak relevan dengan perkembangan zaman. Sedangkan golongan Islam seperti K.H. Ahmad Dahlan dan teman-temannya menganggap sebaliknya, yakni Islam bisa mengantisipasi perkembangan zaman dan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan manusia dalam berbagai bidang kehidupan baik yang bersifat individual maupun kelompok atau kenegaraan. Perspektif Sukarno tentang Islam dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal didapatkan dari budaya lokal (Jawa) dan faktor eksternal yang didapatkan dari pemikiran modernis. Kata Kunci: Islam, Nasionalisme, Pluralisme, Toleransi, Majemuk
CITATION STYLE
Farah, N., & Ulinnuha, R. (2020). ISLAM DAN NASIONALISME PERSPEKTIF SUKARNO. JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama Dan Kemanusiaan, 6(2), 232. https://doi.org/10.24235/jy.v6i2.7255
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.