Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) sebagai salah satu model pembelajaran interaksi sosial bermakna membentuk kecukupan diri (self-efficasy) siswa sebagai kemampuan spesifik yang dimiliki untuk mengontrol tuntutan lingkungan atau situasi yang mendasar untuk menang dalam turnamen sebagai hasil belajar. Pengembangan model pembelajaran ini didasarkan pada pandangan-pandangan sosio-kognitif bahwa semakin tinggi intensitas interaksi sosial semakin kuat pembentukan mental kognitif untuk mengatur tindakan dalam memecahkan masalah dan mencapai tujuan. Semakin besar kaptaasitas akademik semakin kuat kekuasaan dalam interaksi sosial berdasarkan acuan kebenaran dan aturan yang telah ditentukan. Kesadaran intensional paling tinggi pada tim terjadi dalam turnamen. Kekuatan persaingan terletak pada kemampuan mempertahankan intensi ekspetansi dari setiap tindakan individu (siswa) dalam timnya. Reaksi kelompok menimbulkan dampak langung pada dua kemungkinan yakni self-conffidience atau sebaliknya terjadi self-correction pada kelompok lain. Self-conffidience terjadi apabila reaksi sosial berada di dalam kekuasaan kelompoknya. Sementara, self-correction akan timbul apabila reaksi sosial berada di luar kekuasaan kelompoknya. Proses ini efektif membentuk perilaku yang permanen dan berdaya saing tinggi bagi siswa.
CITATION STYLE
Nitbani, S. (2020). PERSPEKTIF TEORI KOGNITIF SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT). Jurnal Lazuardi, 3(1), 328–343. https://doi.org/10.53441/jl.vol3.iss1.24
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.