Kaitan antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP dalam Pelajaran Matematika

  • Sundayana R
N/ACitations
Citations of this article
717Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pada umumnya kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika  siswa SMP masih rendah. Guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar, menjadi faktor utama yang menjadi penyebab masalah tersebut terjadi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah menciptakan suasana belajar yang cocok dengan jenis gaya belajar siswa (auditorial, visual, ataupun kinestetik), sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tarogong Kidul  kelas IX pada tahun ajaran 2015-2016 semester ganjil. Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian eksplanatif komparatif-asosatif.  Dari hasil penelitian terungkap bahwa: 1) Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik, antar siswa ditinjau dari jenis gaya belajarnya. 2) Tidak terdapat perbedaan tingkat kemandirian belajar matematika antar siswa ditinjau dari gaya belajarnya. 3) Kemandirian belajar siswa mempengaruhi tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa setiap siswa, baik yang mempunyai gaya belajar auditorial, visual, ataupun kinestetik mempunyai tingkat kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematik  yang sama. Selain itu, diketahui pula bahwa semakin tinggi tingkat kemandirian belajar siswa, maka semakin tinggi pula kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. In general, independent learning and problem-solving ability mathematics junior high school students is still low. Teachers practice teaching and learning activities, the main factor that causes the problem from happening. One of the efforts that teachers can do is to create a learning environment that matches the kind of student learning styles (auditory, visual, or kinesthetic), so hopefully learning objectives can be achieved effectively. This research was conducted in Tarogong South Junior High School 2 class IX in odd semester of school year 2015-2016. The method used in the form of comparative research explanation associative. From the results of the study revealed that: 1) There is no difference in mathematical problem-solving skills, among students in terms of the type of learning style. 2) There is no difference in the level of independence of learning mathematics among students in terms of learning styles. 3) Independence of student learning affects the level of students' mathematical problem-solving ability. From the results of these studies indicate that each student, both of which have auditory learning style, visual, or kinesthetic have this level of independent learning and problem-solving skills the same mathematical. In addition, it is also known that the higher the level of independence of student learning, the higher the students' mathematical problem-solving ability.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sundayana, R. (2016). Kaitan antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP dalam Pelajaran Matematika. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 75–84. https://doi.org/10.31980/mosharafa.v5i2.372

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free