Penelitian ini merupakan studi lapangan yang menjelaskan masalah pokok tentang budaya lipas pada masyarakat mandar majene ditinjau dari pendidikan islam. Tujuan dari penelitian ini Antara lain untuk mengetahui konsep lipas dalam masyarakat mandar majene, faktor dilakukannya lipas dan implikasi lipas dalam pendidikan islam. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode pengumpulan dara yang terdiri dari observasi dan wawancara. Peneliti terjun langsung ke lapangan dan mewawancarai langsung orang-orang yang dianggap paham dan dapat dipercaya dalam masalah lipas di daerah Majene. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Budaya lipas masyarakat mandar majene ini muncul sebagai hukuman moral bagi anggota keluarga yang melanggar tradisi. Lipas pada masyarakat mandar majene dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: sipaindongang (kawin lari), Battang Bule (hamil diluar nikah), siala tania sambona (menikah dengan bukan sederajatnya), siala to poppoang (kawin dengan orang yang punya penyakit poppo’), siala to tandissang rumbu apinna (menikah dengan orang yang tidak dikenal asal usulnya). Lipas merupakan sanksi moral yang diberikan kepada anggota keluarga yang melakukan perbuatan tercela atau perbuatan yang bertentangan dengan tradisi dan jika dilihat dari pemahaman pendidikan Islam sebenarnya islam tidak pernah melarang budaya positif dalam kehidupan masyarakat. Justru Islam dapat melestarikan budaya melalui proses kehidupan yang dilandasi dengan nilai-nilai ajaran Alquran dan al-Hadis. This research is a field study that explains the main problem of cockroach culture in the Mandar Majene community in terms of Islamic education. The purpose of this study, among others, to determine the concept of cockroach in human society, the factors of knowing cockroaches and the interaction of cockroaches in Islamic education. The method used in this research is data collection method which consists of observation and interviews. Researchers went directly to the field and directly interviewed people who were considered to be knowledgeable and trustworthy in the problem of cockroaches in the Majene area. The results obtained in this study are the cockroach culture of the Majene mandar community appears as a moral punishment for family members who violate traditions. Lipas in the Mandar Majene community is influenced by several factors such as: sipaindongang (elopement), Battang Bule (pregnant out of wedlock), siala tania sambona (married to someone who is not equal), siala to poppoang (married with someone who has Poppo'), unlucky to tandissang rumbu apinna (married to a person whose origin is unknown). Lipas is a moral sanction given to family members who commit disgraceful acts or actions that are contrary to tradition and when viewed from the understanding of Islamic education, it has never prohibited positive culture in people's lives. Islam can occur through a life process that is based on the values of the teachings of the Quran and al-Hadith.
CITATION STYLE
Maawi, H. Z., & Fathani, H. (2021). Perspektif Pendidikan Islam Terhadap Budaya Lipas Pada Masyarakat Mandar Majene. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 7(3), 213. https://doi.org/10.32884/ideas.v7i3.410
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.