Pemberdayaan perempuan memberikan perubahan terhadap pelayananan kesehatan, pendidikan, peluang kerja, status ekonomi dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberdayaan perempuan dengan peningkatan kesehatan ibu di Indonesia. Penelitian menggunakan data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Populasi penelitian semua wanita usia subur di seluruh Indonesia berjumlah 59.100. Sampel penelitian ini wanita menikah dan pernah melahirkan. Kesehatan ibu diukur dengan penggunaan kontrasepsi dan pemanfaatan antenatal care. Pemberdayaan perempuan diukur dengan peran perempuan dalam pengambilan keputusan, sikap perempuan terhadap suami memukul istri dan kemudahan ijin mendapat perawatan kesehatan. Lebih dari 70% wanita berperan dalam pengambilan keputusan, sekitar 66% menyatakan ketidaksetujuan terhadap pemukulan suami kepada istri dan lebih dari 95% tidak mempunyai kesulitan untuk memperoleh ijin mendapat perawatan kesehatan. Peran wanita dalam pengambilan keputusan secara signifikan berhubungan dengan pemanfataan antenatal care (odss ratio [OR]: 1.2, 95% confidence interval [CI]: 1.01-1.23) dan penggunaan kontrasepsi (OR: 0.8, 95% CI: 0.78-0.93). Selain itu, tingkat pendidikan perempuan yang lebih tinggi, wanita yang bekerja, paparan media dan status sosial ekonomi yang lebih baik berhubungan dengan pemanfaatan antenatal care dan penggunaan kontrasepsi modern. Pemberdayaan perempuan perlu ditingkatkan agar dapat tercapai kesetaraan gender dan mempromosikan kesehatan reproduksi perempuan.
CITATION STYLE
Astuti, B. W. (2021). Peran Pemberdayaan Wanita sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu di Indonesia. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 20(1), 16–24. https://doi.org/10.33221/jikes.v20i1.847
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.