Studi Penggunaan Profilaksis Stress Ulcer pada Pasien Bedah Digestif di RSUD dr.Soetomo Surabaya

  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
209Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstrakProfilaksis stress ulcer seringkali disertai dengan penggunaan yang tidak tepat indikasi dan berlebihan pada pasien non-critically ill atau hospitalized patients. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan biaya pengobatan, potensi interaksi obat, efek samping dan length of stay pasien di rumah sakit. Studi ini dilaksanakan dengan metode retrospektif dari data rekam medik kesehatan periode Januari – Desember 2015 di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur dengan tujuan untuk mengetahui pola penggunaan profilaksis stress ulcer, khususnya pada pasien bedah digestif. Sejumlah 40 pasien memenuhi kriteria inklusi. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa profilaksis diberikan dengan frekuensi 1 – 3 kali/hari baik secara tunggal atau kombinasi dengan rute per oral maupun intravena. Pemberian profilaksis stress ulcer tunggal pada pasien bedah digestif yang terbesar adalah ranitidin (62%). Sedangkan untuk pemberian kombinasi, yang paling banyak diberikan adalah antagonis H2 – PPI (12,5%). Durasi pemberian profilaksis stress ulcer pada hospitalized pasien didasarkan pada kondisi klinis pasien, yaitu mual dan muntah.Kata kunci: Stress ulcer; profilaksis; bedah digestif; omeprazol; ranitidin

Cite

CITATION STYLE

APA

Mahdayana, I. D., Sudjatmiko, S., … Padolo, E. (2020). Studi Penggunaan Profilaksis Stress Ulcer pada Pasien Bedah Digestif di RSUD dr.Soetomo Surabaya. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 005(02), 73–78. https://doi.org/10.21776/ub.pji.2020.005.02.1

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free