Masalah yang ditemukan pada penelitian pendahuluan adalah SOAP (siswa asli orang Papua) SMP yang berkemampuan matematika rendah dalam mengontruk bangun ruang tiga dimensi memiliki kemampuan penalaran visospasial yang rendah. Berdasarkan temuan tersebut perlu dilakukan kajian secara teoretis maupun empiris untuk pengembangan bahan ajar geometri tiga dimensi khususnya konstruksi bangun yang dapat menumbuhkembangkan penalaran visuospasial SOAP. Pengembangan bahan ajar ini didasarkan pada lima fase (yaitu fase informasi, fase orientasi, fase penjelasan, fase orientasi bebas, dan fase integrasi) dari Model van Hiele. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (developmental research) dengan tujuan untuk menghasilkan bahan ajar yang valid meliputi RPP berbasis kurikulum 2013, buku guru, buku siswa, LAS (lembar aktivitas siswa), dan alat evaluasi penalaran visuospasial siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwan produk bahan ajar geometri tiga dimensi memenuhi kriteria valid secara teoretis dan praktis.
CITATION STYLE
Kho, R. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Geometri Tiga Dimensi berdasarkan Lima Fase Model van Hiele untuk Menumbuhkembangkan Penalaran Visuospasial. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 4(2). https://doi.org/10.36312/jisip.v4i2.1073
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.