Karya seni karawitan Bangked merupakan sebuah karya yang terinspirasi dari pembentukan lumpur sawah dan motif cili yang terdapat pada lamak yang masih erat hubungannya dengan pembentukan lumpur itu sendiri. Bangked merupakan sebuah istilah kata dalam bahasa Bali yang berarti penggabungan dua unsur yaitu, tanah dan juga air. Rare cili dan rare angon merupakan sebuah penggambaran dari kedua unsur tersebut yang biasanya petani gambarkan dengan wujud petakut atau orang-orangan sawah. Tujuan dari terciptanya karya seni Bangked yaitu memberikan pesan nasehat kepada seluruh masyarakat agar kita sebagai manusia harus bisa menghargai tanah dan air sebagai unsur dalam berkehidupan. Karya seni Bangked menggunakan barungan semara pegulingan saih pitu sebagai media ungkap dikarenakan banyaknya modulasi atau patet yang bisa penata gunakan untuk menuangkan segala inspirasi yang ada dibenak penata. Metode penciptaan karya seni karawitan Bangked ini menggunakan metode Panca Stihiti Ngawi Sani dari I Wayan Dibia yang diantaranya Tahap Inspirasi (ngawirasa), Tahap Eksplorasi (Ngawacak), Tahap Konsepsi (Ngerencana), Tahap Eksekusi (Ngewangun), dan yang terakhir Tahap Produksi (Ngebah/Maedeng). Dalam karya seni karawitan Bangked ini menggunakan sistem pembagian, yang dimana setiap bagiannya memiliki makna dan arti tersendiri.
CITATION STYLE
Pradana, I. M. D., & I Wayan, S. (2023). Introduction to the Musical Composition “Bangked” | Pengantar Komposisi Karawitan “Bangked.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(3), 247–254. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i3.2108
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.