Pendahuluan: Salah satu kejadian ISPA yang sering ditemui di masyarakat adalah tonsilitis. Prevalensi kasus tonsilitis kronik menurut data epidemiologi penyakit THT di tujuh provinsi tahun 2012 menempati posisi tertinggi kedua (3.8%). Tonsilitis kronik dapat menurunkan kualitas hidup penderita. Tonsilitis dapat ditemukan di segala usia, namun paling sering dialami oleh usia anak-anak sehingga sering menjadi subjek penelitian, sedangkan untuk usia dewasa masih cukup terbatas dan belum ada perbandingannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia dengan kualitas hidup penderita tonsilitis kronik. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross-sectional. Besar sampel penelitian sebanyak 30 sampel penderita tonsilitis kronik berusia 5-35 tahun dengan consecutive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner SF-36 dilakukan di Poliklinik THT RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Rumah Sakit UNS, dan RSUD Pandan Arang Boyolali pada bulan Juli sampai September 2022. Metode analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Pearson. Hasil: Variabel usia dan kualitas hidup penderita tonsilitis kronik memiliki hubungan yang negatif dengan kekuatan hubungan yang lemah (r=-0.278). Semakin bertambahnya usia maka kualitas hidup semakin menurun. Namun secara statistik, kedua variabel tidak memiliki hubungan yang bermakna (p value=0.137). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara usia dengan kualitas hidup penderita tonsilitis kronik.
CITATION STYLE
Asabella Prihandini, T., & Kandhi, P. W. (2023). Hubungan antara Usia dengan Kualitas Hidup Penderita Tonsilitis Kronik. Plexus Medical Journal, 1(6), 224–233. https://doi.org/10.20961/plexus.v1i6.507
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.