Berpikir kreatif adalah masalah penting dalam pembelajaran matematika. Sebagian besar guru di sekolah kurang memperhatikan kemampuan tersebut. Kemampuan berpikir kreatif dan mengetahui proses berpikir kreatif siswa mengakibatkan guru memperoleh pengetahuan yang luas terhadap potensi yang siswa miliki. Tujuan Penelitian ini yaitu mengetahui proses berpikir kreatif dan kemampuan siswa melalui masalah open-ended. Kriteria subjek dapat dikategorikan sebagai a) siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi; b) siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif sedang; dan c) siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah. Kemudian indikator kemampuan berpikir kreatif pada penelitian ini yaitu kelancaran (fluency), fleksibilitas (fexibelity), dan kebaruan (novelty) sementara tahap proses berpikir kreatif yaitu; 1) mengetahui adanya masalah; 2) memahami masalah; 3) membuat dugaan dan merumuskan hipotesis; 4) menguji hipotesis dan mengevaluasi; dan 5) mengkomunikasikan ide. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari jawaban siswa dan hasil wawancara. Penelitian dilakukan di kelas VII SMP An-Nur dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa proses berpikir kreatif siswa, 3 siswa dikategorikan sebagai kemampuan tinggi, 12 siswa memiliki kemampuan sedang, dan 14 siswa berkemampuan rendah.
CITATION STYLE
Wulandari, D. P., Susiswo, S., & Sulandra, I. M. (2021). Proses Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Matematika Berdasarkan Masalah Open-Ended pada Materi Bangun Datar. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), 2198–2207. https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i3.847
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.