Terbentuknya Ruang Komunal dalam Aktivitas Accidental di Dukuh Krajan, Kromengan,Kabupaten Malang

  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
12Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAK Dukuh Krajan Desa Kromengan merupakan permukiman di Kabupaten Malang tepatnya di lereng gunung Kawi, sebelah selatan. Mayoritas masyarakatnya petani. Dukuh Krajan juga merupakan salah satu pedukuhan yang nilai-nilai tradisi, sosial dan budaya masih ada dan tetap terjaga. Perkembangan saat ini kebersamaan dan kegotongroyongan yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat pedesaan mulai terasa semakin menipis. Dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap perubahan ruang khususnya ruang komunal masyarakat pedesaan. Studi Kasus penelitian ini dilakukan pada aktivitas accidental pernikahan dan kematian. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan rasionalistik . Dengan pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara dengan tokoh masyarakat setempat. Ruang semipublik, semiprivat, privat pada aktivitas hajatan pernikahan dan tahlil kematian akan mengalami perubahan fungsi sebagai ruang komunal. Perubahan ini di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kekerabatan, kekeluargaan, waktu, aktifitas dan pelaku. Masyarakat Dukuh Krajan selalu menjaga kebersamaan dan kegotongroyongan dengan saling menghormati sesama, merasa memiliki dan menghargai lingkungannya. kunci: Ruang komunal, aktivitas accidental, permukiman pedesaan ABSTRACT Dukuh Krajan at Kromengan village is settlement in Malang. It located on the slopes of Kawi mountain, at the south side. The majority of societies are farmer. In Dukuh Krajan, traditional, social and cultural values were still exist and maintained. The recent phenomenon showed that physical development in there had depleted togetherness and mutual cooperation (gotong-royong) in social life of the society. It influenced spatial changing especially communal space. Case of this research were taken in accidental activities of marriage and death ceremonies. Method used was qualitative research method with rationalistic approach. The data collected by observations and interviews with local leaders. Semi public, semiprivate, and private space at wedding and death ceremony (tahlil) would change its function to serve as communal spaces. These changes were influenced by several factors: kinship, family, time, activities and actors. Community of Dukuh Krajan kept togetherness and mutual cooperation by mutual respect of one another and sense of belonging and appreciation to its environment. Keywords: communal spaces, accidental activity, rural settlement

Cite

CITATION STYLE

APA

Winarni, S., Pangarsa, G. W., … Wulandari, L. D. (2013). Terbentuknya Ruang Komunal dalam Aktivitas Accidental di Dukuh Krajan, Kromengan,Kabupaten Malang. Review of Urbanism and Architectural Studies, 11(1), 47–54. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2013.011.01.5

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free