Stimulasi tumbuh kembang menjadi satu hal yang penting.pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang dapat dibantu oleh kader kesehatan. Namun tampak kader kesehatan masih banyak yang belum memahami cara melakukan deteksi dini tumbuh dan kembang balita menggunakan KPSP, sehingga dalam proses posyandu tidak ada satupun balita yang dilakukan deteksi dini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada kader untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang di desa girimas saat melakukan posyandu sehingga dapat mengetahui gangguan tumbuh kembang dan melakukan rujukan. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah dalam bentuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mitra yaitu dalam hal ini kader kesehatan Desa Giri Mas. Kemudian melakukan diskusi dan praktik berupa pelatihan kader sehingga kader memahami penggunaan KPSP. Analisis keberhasilan pelaksanaan melihat peningkatan pengetahuan dan peningkatan penggunaan kuesioner skrining. Hasilnya ditemukan pengabdian ini dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Hasilnya menemukan bahwa kader kesehatan setelah diberikan pelatihan dapat menggunakan kuesioner skrining dengan baik dan dapat mengaplikasikannya dengan baik sehingga dapat menemukan keterlambatan tumbuh kembang dan proses rujukan dini. Kesimpulannya bahwa pelaksanaan pengabdian masyarakat ini sangat membantu peningkatan pengetahuan dan praktik kader dalam penggunaan kuesioner skrining untuk deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita.
CITATION STYLE
Luh Ayu Purnami. (2020). KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) SEBAGAI PENILAIAN TUMBUH KEMBANG BALITA: PELATIHAN KADER DESA GIRIMAS. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan, 6(2), 71–74. https://doi.org/10.33023/jpm.v6i2.602
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.