. Berdasarkan data situasi dan analisis gizi di Indonesia pada tahun 2017 Status gizi balita diukur dengan indeks tinggi badan per umur (TB/U), tinggi badan per umur (TB/U). Hasil pengukuran status gizi tahun 2017 dengan indeks TB/U pada balita 0-59 bulan, mendapatkan persentase balita pendek sebesar 8,6%, dan sangat pendek sebesar 19,0%. Provinsi dengan persentase balita pendek dan sangat pendek terbesar adalah Kalimantan Barat (32,5%) dan terendah adalah Sumatera Selatan (14,2%). Diketahui hubungan kejadian stunting dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 6-59 bulan di Desa Mataram Ilir Kec. Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional, Populasi seluruh balita usia 6-59 bulan sebanyak 463 orang. Sampel sebanyak 215 orang dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Distribusi frekuensi kejadian stunting pada balita, dengan kategori mengalami stunting sebanyak 106 responden (49,3%). Distribusi frekuensi perkembangan motorik kasar pada balita usia 6-59 bulan, dengan kategori tidak normal sebanyak 111 responden (51,6%). Hasil analisis diperoleh nilai (p-value 0,000< α 0,05). OR: 18,280. Kesimpulanya ada hubungan kejadian stunting dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 6-59 bulan.
CITATION STYLE
Nurmalasari, Y., Yudhasena, N., & Utami, D. (2019). HUBUNGAN STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI DESA MATARAM ILIR KEC. SEPUTIH SURABAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(4), 264–273. https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2122
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.