Abstrak. Tanaman tebu menjadi komoditas perkebunan terbesar kedua yang terdapat di Kabupaten Aceh Tengah. Tanaman tebu diolah secara tradisional oleh masyarakat menjadi gula merah. Hal ini mengakibatkan beragamnya mutu yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mutu dari gula merah tebu yang dihasilkan oleh industri gula merah tebu di Kabupaten Aceh Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal kadar air, semua produk gula merah memenuhi Mutu SNI, dengan rincian sebanyak 33,3% Mutu I dan 67,7% Mutu II, dalam hal bahan tak larut air, sebanyak 33,3% produk gula merah memenuhi Mutu II, sedangkan 67,7% lainnya belum memenuhi SNI; dalam hal kadar abu, sebanyak 25% produk gula merah memenuhi standar mutu SNI, sedangkan 75% lainnya belum memenuhi SNI; dalam hal glukosa, sebanyak 50% produk gula merah memenuhi Mutu I dan 16,6% Mutu II, sedangkan 33,3% lainnya belum memenuhi SNI; dalam hal sukrosa, sebanyak 8,3% produk gula merah memenuhi Mutu I, sedangkan 91,7% lainnya belum memenuhi SNI; dan Berdasarkan uji hedonik, sebanyak 58,3% produk gula merah disukai panelis dalam hal warna, 75% dalam hal aroma, 83,3% dalam hal rasa, dan 58,7% dalam hal tekstur. Secara keseluruhan, 33,3% produk gula merah tebu di Kabupaten Aceh Tengah telah memenuhi SNI, sedangkan 66,7% lainnya belum memenuhi SNI.
CITATION STYLE
Syahputra, M., Irfan, I., & Murlida, E. (2017). Analisis Mutu Gula Merah Berbahan Dasar Tebu (Saccharum officinarum) Di Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 2(1), 288–296. https://doi.org/10.17969/jimfp.v2i1.2003
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.