Alat penetasan telur adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan ayam dengan meniru perilaku induk ayam seperti suhu, kelembaban dan lingkungan. Salah satu faktor penting dalam keberhasilan penetasan telur yaitu pencahayaan dan suhu yang sesuai dengan kebutuhan telur ayam 37 - 38°C. Penelitian ini bertujuan untuk menguji variasi jumlah dan posisi lampu penetasan telur terhadap suhu yang dihasilkan dari dalam ruang inkubator telur. Metode dalam penelitian ini menggunakan sebuah ruang penetasan telur dengan ukuran 80 x 50 x 50 cm yang dilengkapi dengan lampu pijar dan kipas angin. Variasi jumlah dan letak lampu dalam penelitian ini mencakup 1, 2 dan 3 lampu pijar. Selama penelitian berlangsung, suhu dijaga dengan rentang antara 37 – 38 °C dan suhu awal 29 °C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan tiga lampu penetasan telur dengan daya masing-masing 5 watt yang ditempatkan di kanan, kiri dan belakang inkubator menghasilkan suhu yang di inginkan. Durasi waktu hidup dan mati lampu pijar lebih stabil dan konstan dibandingkan dengan penggunaan satu atau dua lampu pijar. Penelitian ini menunjukkan bahwa sensor DHT11 memiliki tingkat akurasi yang tinggi pada ketiga lampu pijar, dengan tingkat ketelitian sebesar 99,02% untuk suhu dan 97,89% untuk kelembaban. Hasil penelitian ini akan menjadi acuan penting dalam pengembangan teknik penetasan telur yang lebih efektif dan efisien, dengan tujuan meningkatkan produktivitas peternakan ayam.
CITATION STYLE
Jhulinda Nizar Wati, Meta Yantidewi, & Utama Alan Deta. (2023). Pengaruh Jumlah Lampu Pijar terhadap Suhu Mesin Penetas Telur Berbasis Raspberry Pi. Jurnal Kolaboratif Sains, 6(7), 575–585. https://doi.org/10.56338/jks.v6i7.3784
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.