Dalam rangka menjaga kedaulatan hukum negara Indonesia di selat Malaka, Komando Armada RI I membentuk satuan reaksi cepat yang lebih dikenal dengan Fleet One Quick Response (F1QR) . Dalam pelaksanaan tugas operasi di selat Malaka F1QR dibawah komando wilayah Lantamal I Belawan. Agar terwujudnya keberhasilan tugas F1QR ini, dibutuhkan kekuatan unsur Satrol yang maksimal dalam melaksanakan operasi dilaut. Saat ini kondisi unsur Satrol Lantamal I belawan masih terbatas, baik dalam kualitas maupun kuantitas, hanya beberapa unsur yang mampu beroperasi sampai ke Selat Malaka dalam mendukung tugas F1QR. Sehingga sangat diperlukan penambahan ataupun peremajaan unsur Satrol Lantamal I yang efektif dalam mendukung tugas F1QR. P enelitian ini menggunakan metode ANP dan BCA dalam pemilihan kelas kapal Satrol di Lantamal I, serta didukung wawancara kepada stageholder guna memberikan data pendukung melalui metode triangulasi. Penelitian ini mendapatkan hasil akhir bahwasannya kapal Satrol Kelas Torani memiliki nilai keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kapal Satrol Kelas Sigalu, Kelas Tarihu dan kelas Krait, sehingga layak untuk diprioritaskan menjadi kapal Satrol Lantamal I guna mendukung tugas F1QR.
CITATION STYLE
Cahyono, D. W., Murniawan, R., & Ciptomulyono, U. (2020). IMPLEMENTASI METODE ANP DAN BCA DALAM PEMILIHAN KAPAL SATROL LANTAMAL I GUNA MENDUKUNG TUGAS F1QR DI SELAT MALAKA. Network Engineering Research Operation, 5(2), 109. https://doi.org/10.21107/nero.v5i2.176
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.