Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan merupakan fakta sosial yang tidak bisa diabaikan keberadaannya. Secara historis, pesantren telah berhasil menunjukkan model pendidikannya yang cukup kokoh dalam menghadapi berbagai guncangan. Tak heran jika model pendidikan itu masih tetap diakui oleh masyarakat islam pada umumnya. Dalam konteks kekinian di mana dunia pendidikan lebih menonjolkan kecerdasan intelektual, pesantren hadir dengan warna yang berbeda. Pesantren hadir dalam rupa pendidikan yang lebih menitikberatkan pada nilai yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan nilai yang dikembangkan pesantren itu telah menjadi antithesis terhadap sistem pendidikan di luarnya dan terbukti berhasil dalam membentuk watak seseorang. Nilai itu berupa cara memandang segala sudut kehidupan sebagai ibadah. Bagi pesantren, segala macam bentuk pekerjaan hendaknya dilakukan dengan niatan beribadah. Pemusatan pada nilai ini menghantarkan pada sikap saling pengertian, menghargai, dan menghormati pada segala hal. Pandangan ini menemukan landasannya pada sikap santri yang rela berkorban untuk kepentingan umum, penghormatan total pada guru dan Kiai, serta kebiasaan bertirakat. Pondok Pesantren Nurul Ummah (PPNU) adalah salah satu pesantren yang mengembangkan model pendidikan seperti itu. Pola pendidikan itu telah lama dianut dan dikembangkan oleh para santri melalui proses dialektika yang panjang.Kata kunci: Pesantren, nilai, ibadah
CITATION STYLE
Azami, A. F. (2016). Pengembangan Aspek Nilai dalam Pendidikan Pesantren di PP Nurul Ummah. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2(1), 75. https://doi.org/10.22146/jps.v2i1.23413
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.