Penggunaan antibiotic yang tidak tepat dapat menimbulkan peningkatan efek samping dan toksisitas antibiotic, pemborosan biaya, dan tidak tercapainya manfaat klinik yang optimal dalam pencegahan maupun pengobatan penyakit infeksi, serta resistensi bakteri terhadap obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan penggunaan obat antibiotic (Amoxillin 500 mg, Cefadroxil 500 mg, dan Ciproloxacin 500mg), Jenis Kelamin, dan Usia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data secara retrospektif. Subyek penelitian berdasarkan data resep dan yang memenuhi criteria inklusi ada 286 resep. Teknik Pengambilan data secara manual yang setelah itu diolah dengan Microsoft office excel. Hasil penelitian terlihat bahwa obat antibiotic yang sering sekali diresepkan adalah amoxillin 500 mg sebanyak 239 resep (83,57%) dengan jumlah obat 2234 tablet, Cefadroxil 500 mg sebanyak 42 resep (14,68%) dengan jumlah obat 387 capsul, Ciprofloxacin 500 mg sebanyak 5 resep (1,43%) dengan jumlah obat 38 Capsul. Jenis kelamin yang banyak menggunakan obat antibiotic sebanyak 156 resep dengan persentase 54,55%, Sedangkan Usia yang paling banyak menggunakan antibiotic adalah pada usia 15-19 tahun sebanyak 26 resep dengan persentase 9,09% (253 tablet) dengan rincian Amoxillin 500mg sebanyak 210 tablet, Cefadroxil 500mg sebanyak 43 capsul, dan Ciprofloxacin sebanyak 0 capsul.
CITATION STYLE
Pratiwi, Y., & Swantari, A. (2017). Perbandingan Penggunaan Obat Antibiotik (Amoxillin, Cefadroxil, dan Ciprofloxacin) di Puskesmas X Kabupaten Kudus. Cendekia Journal of Pharmacy, 1(1), 18–24. https://doi.org/10.31596/cjp.v1i1.3
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.