Penyakit metabolik tulang merupakan kelompok kelainan yang berkaitan dengan adanya gangguan pada perubahan kadar kalsium dan homeostasis fosfor, sering terjadi namun sulit dibedakan berdasarkan riwayat, pemeriksaan fisik dan studi pencitraan. Osteoporosis merupakan salah satu yang sering terjadi, dimana sering terjadi pada wanita memiliki resiko osteoporosis lebih tinggi (21,7%) dibandingkan laki-laki (14,8%). Secara klinis, penyakit tulang metabolik sering ditemukan pada pasien dengan fraktur yang merupakan komplikasi utama penyakit ini. Modalitas yang digunakan antara lain radiografi polos atau bahkan dengan Computed Tomography (CT) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), namun saat ini bone scan (sidik tulang) merupakan pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi, merupakan teknik pencitraan yang berkemampuan resolusi tinggi dalam waktu yang singkat (akuisisi seluruh tubuh atau bagian tertentu dari tulang), dosis relatif rendah, sensitivitas dan spesifisitas untuk mendeteksi lesi sebagai hasil data tomografi dan menjadi pilihan dalam pemeriksaan yang rutin pada Kedokteran Nuklir. Pada artikel ini, akan dijelaskan secara menyeluruh manifestasi beragam berupa kekhasan gambaran uptake penyakit metabolik pada tulang menggunakan pemeriksaan bone scan (sidik tulang) dengan menggunakan metode studi kepustakaan atau literature review serta melakukan inklusi artikel dan review artikel. Artikel tersebut dapat berupa penelitian, systematic review maupun case-report. Tempat dilakukan penelitian dari artikel tersebut semua berasal dari luar negeri, di benua Asia, Eropa, dan Amerika.
CITATION STYLE
Puspa Handayani, S., & Affandi Soeriadi, E. (2021). Pencitraan Penyakit Metabolik Tulang dengan Modalitas Kedokteran Nuklir. Jurnal Health Sains, 2(7), 966–977. https://doi.org/10.46799/jhs.v2i7.229
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.