Menurut World Health Organization (WHO), hampir 75% wanita usia subur di seluruh dunia mengalami premenstruasi syndrome (PMS). Hasil prasurvei yang dilakukan pada mahasiswa semester akhir Universitas Aisyah Pringsewu menunjukkan bahwa 9 dari 10 siswa mengalami premenstrual syndrome. Keluhan mereka meliputi rasa tegang pada payudara, nyeri perut, sakit pinggang, dan rasa sensitif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan stres dengan kejadian premenstrual syndrome pada mahasiswi tingkat akhir reguler di fakultas kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitafif, dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 136 mahasiswi Tingkat Akhir Reguler Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dan uji analisis gamma. Hasil penelitian ini diperoleh melalui uji gamma dengan nilai p=0,059, yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan premenstrual syndrome. Hasil analisis data menunjukkan nilai p=0,024 (<0,05), yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara stres dengan premenstrual syndrome pada mahasiswi tingkat akhir reguler di Fakultas Kesehatan Universitas Aisyah Pringsewu. Diharapkan mahasiswa dapat mengelola dan mengontrol kondisi stress, baik akademik atau non akademik dengan baik agar dapat meminimalisir risiko terjadinya premenstrual syndrome
CITATION STYLE
Yunitasari, E., Kusuma, A., & Palupi, R. (2023). Hubungan Pengetahuan Dan Stres Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi Tingkat Akhir. Jurnal Wacana Kesehatan, 8(2), 67. https://doi.org/10.52822/jwk.v8i2.527
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.