Kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks. Sehingga masalah kemiskinan yang sangat multidimensi ini sulit dipecahkan. Hal ini menjadikan kajian tentang kemiskinan sangat diperlukan. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki persentase penduduk miskin yang cukup tinggi, dan provinsi Bengkulu sebagai salah satu penyumbang kemiskinan terbesar kedua di Pulau Sumatra sehingga dibutuhkan kajian lebih lanjut tentang data kemiskinan Bengkulu. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan. Dilihat dari rata-rata pengeluaran perkapita dilakukan penerapan regresi kuantil. Regresi kuantil digunakan karena penerapan regresi linier tidak cocok yang dapat dilihat dari tidak terpenuhinya asumsi kenormalan dan homoskedastisitas. Hal ini terjadi karena adanya pencilan dan keberagaman data. Penerapan regresi kuantil dengan variable bebasnya Jumlah keluarga tanpa listrik, Jumlah sarana Pendidikan, Jumlah Sarana Kesehatan, Jumlah Penerima Jamkesmas, dan Jumlah SKTM diperoleh bahwa variable yang berpengaruh ialah Jumlah keluarga tanpa listrik dan Jumlah Sarana Kesehatan dengan kuantil 0.5 dimana model tersebut telah stabil.
CITATION STYLE
Fransiska, H., Rini, D. S., & Agustina, D. (2021). PENERAPAN REGRESI KUANTIL PADA DATA KEMISKINAN BENGKULU. Seminar Nasional Official Statistics, 2020(1), 1203–1208. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2020i1.650
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.