Penelitian ini bertujuan penelitian untuk memahami lebih dalam pengalaman istri yang berpisah dengan suami tanpa proses perceraian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik eksplikasi data. Subjek penelitian berjumlah tiga orang istri yang diperoleh melalui teknik purposif. Pengalaman tiga subjek dengan separation without divorce memiliki kesamaan: suami pergi dari rumah, suami menikah lagi dan dugaan unsur magic pada kepergian suami dari rumah. Suami ketiga subjek memilih tinggal bersama istri baru dan meninggalkan istri serta anak. Dampak perpisahan dirasakan ketiga istri dari segi ekonomi, fisik maupun psikis. Ketiga subjek mencari uang untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan peran sebagai ibu. Saat membesarkan anak, ketiga subjek memberikan kebebasan yang bertanggungjawab pada anak. Dampak perpisahan dirasakan oleh anak dan keluarga besar kedua pihak. Anak-anak ketiga istri merasa sedih akibat kepergian ayah namun seiring dengan berjalannya waktu, anak terbiasa dengan kepergian ayah dari rumah. Penelitian ini menghasilkan pengertian perpisahan tanpa perceraian yaitu keadaan saat salah satu pasangan meninggalkan rumah tanpa ada kabar baik sebelum maupun sesudah kepergian, dengan atau tanpa konflik sebelumnya yang mengakibatkan status pernikahan menggantung.
CITATION STYLE
Putri, M. A., & Desiningrum, D. R. (2017). PENGALAMAN ISTRI YANG MENGALAMI SEPARATION WITHOUT DIVORCE Studi Kualitatif Fenomenologis pada Wanita Dewasa Madya Yang Mengalami Perpisahan Tanpa Perceraian. Jurnal EMPATI, 6(1), 281–286. https://doi.org/10.14710/empati.2017.15114
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.