Penggunaan gentamisin untuk mengatasi infeksi kulit masih menduduki peringkat perlu perhatian, baik dalam bentuk sediaan injeksi, tetes mata, tetes telinga, maupun sediaan topikal. Penetuan kadar gentamisin menurut USP sampai saat ini masih menggunakan cara mikrobiologi, namun beberapa cara kimia menggunakan instrumen juga telah banyak dilaporkan. Pada penelitian ini dilakukan validasi metode Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri (KLT-Densitometri) untuk penentuan kadar gentamisin dalam sediaan krim. Kromatografi Lapis Tipis dilakukan pada Silika gel GF254 menggunakan larutan pengembang KH2PO4 20% dan penampak noda larutan ninhidrin 2% dalam metanol 96%. Kromatogram menghasilkan tiga noda, yang merupakan komponen gentamisin dengan rerata harga Rf 0,51, 0,47, dan 0,36. Ketiga noda memberikan serapan maksimum yang sama pada panjang gelombang 400 nm. Intensitas tertinggi diperoleh pada noda dengan harga Rf 0,51 yang merupakan komponen mayor, dengan nilai batas deteksi atau limit of detection (LoD) dan batas kuantitasi atau limit of quantitation (LoQ) masing-masing 0,019 µg dan 0,064 µg. Parameter validasi yang lain untuk penetapan kadar gentamisin dalam krim memenuhi persyaratan.
CITATION STYLE
Haryanto, I. Y., Burhanudin, A., & Poernomo, A. T. (2016). Penetapan kadar gentamisin dalam sediaan krim dengan kromatografi lapis tipis - densitometri. Pharmaciana, 6(2). https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v6i2.3907
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.