Ketika berinteraksi dengan padi dan turunannya, masyarakat budaya padi (padi culture) Kasepuhan Ciptagelar selalu mengelola secara ritual dalam satu siklus yang terus berulang. Terdapat relasi signifikan antara waktu, pelaku dan aktivitas memperjalankan padi. Urutan konstelasi ini menghadirkan teritori dan ruang yang baik secara fisik maupun metafisik bagi laki-laki dan perempuan. Ruang perempuan hadir pada saat ritual padi dilaksanakan. Kehadirannya dikenali secara langsung dari busananya. Boeh, elemen busana dari relasi sakuren domain budaya busana menandakan pemakainya sebagai pemimpin ritual sekaligus entitas ke-3 dari relasi sakuren. Setiap realitas menunjukan hierarki ruang perempuan yang berjenjang. Dengan menggunakan metode kualitatif-eksplanatif melalui paradigma empiris, dengan hipotesis penelitian. Penelitian antropologi-arsitektur ini bertujuan untuk menguji teori domain budaya busana yang dipakai pada saat ritual sebagai penentu hierarki ruang perempuan. Hasil penelitian membuktikan dan memperkuat hipotesis, bahwa domain budaya busana yang menghadirkan boeh pada perempuan saat ritual menunjukan hierarki tertinggi dari ruang perempuan.
CITATION STYLE
Astutik, P., & Kusdiwanggo, S. (2020). Boeh: Elemen Busana Penentu Hierarki Ruang Perempuan pada Masyarakat Budaya Padi Kasepuhan Ciptagelar. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 9(3), 81–87. https://doi.org/10.32315/jlbi.v9i3.105
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.