Peranan ayam lokal (ayam bukan ras) sangat penting sebagai salah satu penyedia sumber pangan daging dan telur. Kendala sistem pemeliharaan tradisional-ekstensif adalah terbatasnya lahan serta angka kematian yang tinggi sehingga menyebabkan produktivitasnya rendah. Oleh sebab itu, perlu diupayakan pemeliharaan ayam lokal secara intensif melalui penyediaan pakan murah dan ramah lingkungan yang memenuhi keperluan nutrisi ternak. Masyarakat Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung belum menjadikan usaha bidang peternakan khususnya ayam lokal menjadi sektor utama untuk menghasilkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena terkendala oleh kurangnya pengetahuan mengenai penggunaan bahan pakan alternatif produk fermentasi dalam menyusun formula pakan. Sementara itu, hasil palawija di lingkungan desa berupa singkong, dedak padi, dan jagung, belum dimanfaatkan secara optimal untuk diolah menjadi bahan pakan berkualitas. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dihadiri oleh petani, peternak ayam, aparat dan tokoh masyarakat. Materi yang disajikan adalah teknologi fermentasi limbah pertanian menggunakan ragi Bacillus licheniformis dan bakteri Lactobacillus sp ., serta Saccharomyces cerevisiae , formula pakan, dan intensifikasi ayam lokal. Hasil kegiatan adalah respon yang cukup baik (direspon positif) dari peserta penyuluhan dan pelatihan dalam mengadopsi teknik fermentasi limbah pertanian (sebelum 23%, sesudah 77%), teknik formula dan membuat ransum (sebelum 32%, sesudah 82%), dan intensifikasi budidaya ayam buras (sebelum 54%, sesudah 83%). Perlu adanya tindak lanjut kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat untuk pembinaan kelompok peternak ayam buras kearah efisiensi usaha.
CITATION STYLE
Hasbuna, A., Widjastuti, T., & Rusmana, D. (2020). Teknik Fermentasi Menggunakan Mikroba BLS (Bacillus l., Lactobacillus sp., dan Saccharomyces c.) dan Formulasi Pakan Ayam Ayam Lokal. Media Kontak Tani Ternak, 2(2), 24. https://doi.org/10.24198/mktt.v2i2.28718
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.